Hikmah Hujan Badai di Masjidil Haram Menurut Ustaz Yusuf Mansur

Hikmah Hujan Badai di Masjidil Haram Menurut Ustaz Yusuf Mansur, Hujan deras disertai petir melanda Masjidil Haram di Kota Suci Makkah pada Selasa (22/8) malam sekitar pukul 20.00 WIB hingga Rabu pukul 00.00 waktu Arab Saudi.

Dalam video yang beredar, jamaah yang berada di lokasi kejadian terlihat berlarian mencari tempat berlindung. Sejumlah benda juga terlihat berterbangan. Bahkan, derasnya hujan membuat mobil yang berada di sekitar kompleks Masjidil Haram tergenang banjir. Ustaz Yusuf Mansur memandang insiden tersebut adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT. Lewat peristiwa hujan deras di Masjidil Haram, Allah SWT mengingatkan hambanya untuk bersabar.

“Berkaitan dengan Makkah Al Mukaromah yang kena hujan petir, badai angin, sebenarnya peristiwa ini sudah banyak hal yang serupa tapi tak sama, seperti banjir, jatuhnya crane, dan itu semua tidak mencederai apa-apa dari Kota Suci Makkah, apalagi di Masjidil Haram posisinya. Itu karena kasih sayang Allah SWT,” kata Ustaz Yusuf Mansur dalam video Instagram, Rabu (23/8).

“Bala, musibah, bencana, semuanya, bila kita tetap positif, dia adalah kasih sayang Allah, di antaranya menjadikan kita orang-orang yang bersabar, bukan cuma yang di Makkah, tapi kita, siapa pun,” lanjutnya.

Ustaz Yusuf Mansur juga mengatakan kejadian ini bahkan dapat menjadi nilai ibadah bagi mereka yang menghadapi dengan prasangka baik terhadap Allah SWT.

Allah SWT juga akan membalas kesabaran hambanya dengan rahmat dan kabar gembira.

“Bukan berarti, kok kota suci bisa kena musibah? Ya itu bentuk kasih sayang Allah pada penduduk Makkah atau tamu yang datang. Ketakutannya, kecemasannya dibawa kepada Allah SWT, itu menjadi ibadah yang luar biasa,” jelasnya.

“Allah akan memberikan kabar gembira untuk orang-orang yang sabar,” pungkasnya.

“Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.” (QS. Qaf: 9)
Allah Ta’ala juga berfirman dalam Al Qur’an bahwa hujan yang turun ke bumi sebagai rahmat yang diperlukan untuk seluruh makhluk.
 “Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji.” (QS. Asy-Syura: 28).
Hujan memang bisa membawa berkah, namun ia juga bisa mendatangkan bencana. Agar terjauh dari bencana dan petaka dari hujan dan cuaca buruk serta selalu mendapat berkah darinya, ada baiknya umat Islam memanjatkan doa seperti Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Selanjutnya, saat terjadi hujan deras dan angin kencang, kita dianjurkan untuk tidak mencelanya, dan berharap kepada Allah agar tidak menjadi bencana. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.”
Lalu, ketika hujan turun, Rasulullah berdoa: “Allahumma sayyiban nafi’an” (Ya Allah, turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kegembiraan.)
Kemudian ada hal yang harus kita ketahui bahwa pada saat hujan adalah salah satu waktu yang pas untuk kita berdoa kepada Allah. Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan bahwa, Dianjurkan untuk berdoa ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : (1) Bertemunya dua pasukan, (2) Menjelang shalat dilaksanakan, dan (3) Saat hujan turun.”
Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika saat hujan turun, kita sebagai orang muslim memanjatkan doa sebagai ungkapan syukur dan juga rasa nikmat kita kepada Yang Maha Kuasa. Wallahu a’lam bishowab.