Jama’ah Samira Menikmati Shalat Tahajud di Masjidil Haram

Jama’ah Samira Menikmati Shalat Tahajud di Masjidil Haram, Siapa yang tak ingin bisa shalat di Masjidil Haram? Tempat yang setiap kali shalatnya setara dengan 100 ribu kali shalat di masjid biasa. Hanya sedikit orang yang beruntung dari 1.6 Miliar umat Islam di seluruh dunia yang dapat menundukkan kepala untuk bersujud secara langsung di Baitullah, shalat secara langsung di hadapan Ka’bah tanpa terhalang oleh apapun.

 

Di Malam hari yang merupakan malam yang berharga bagi jama’ah untuk memulai shalat malamnya. Para peziarah berusaha memanfaatkan waktu dapat menunaikan shalat malam di sana. Jamaah Umroh Samira yang sudah berada di Makkah sejak ba’da Maghrib sudah berduyun-duyun ke Masjidil Haram supaya mendapatkan tempat strategis. Tak hanya laki-laki, jamaah perempuan pun, yang umumnya tidak melaksanakan shalat malam ketika di Indonesia, tak ingin kehilangan kesempatan beribadah di sana.

Sekitar pukul 00.45 WAS, Sebagian jamaah yang sedang menunggu sedang takzim melafalkan doa-doanya dan memulai Shalat tahajud/malamnya, yang lainnya membaca Qur’an, tak sedikit pula yang berdzikir. Di tengah-tengah waktu menunggu subuh, terdapat petugas berseragam yang mengenakan ransel kotak yang berjalan di tengah-tengah jamaah. Ternyata, mereka membagikan air Zamzam kepada jama’ah.

Di Masjidil Haram, Muslim dari seluruh dunia berkumpul. Masing-masing memiliki ciri tersendiri, bisa dilihat dari warna kulitnya, ada yang coklat, sawo matang, kuning, putih, atau hitam. Ada yang jangkung, sedang, ada pula yang pendek, Bisa dari bentuk penutup kepala atau pakaiannya yang mencerminkan budaya masing-masing negara. Kalau menggunakan kopiah, batik, dan sarung, kemungkinan besar adalah jamaah umroh asal Indonesia.

Sebagian juga terlihat dari identitas syal biru nya, seperti nama Samira Travel yang tercetak di Syal, baju atau kain yang mereka kenakan. Namun semuanya menyatu dalam identitas sebagai sesama saudara Muslim.